Membaca sebuah berita untuk tayangan televisi atau siaran radio tidak sama dengan mambaca buku pelajaran atau membaca karya sastra.
Pembaca berita yang baik adalah pembaca yang memiliki pelafalan yang jelas, intonasi yang tepat, tatapan mata yang mampu menarik perhatian pemirsa, dan sikap membaca yang benar. Membaca buku pelajaran atau membaca karya sastra tidak serumit membaca berita karena membaca buku atau karya sastra tidak dikonsumsi oleh pihak lain, tetapi dikonsumsi oleh diri sendiri sehingga pembacanya bergantung pada individu yang bersangkutan. Meskipun demikian, kaidah - kaidah membacanya ( seperti perhentian - perhentian nada ) sama dengan membaca berita karena untuk memahami suatu pernyataan diperlukan pemenggalan - pemenggalan satuan bahasa yang benar.
Berikut ini hal - hal yang harus diperhatikan ketika membaca sebuah berita.
- Ucapkan kata demi kata secara jelas.
- Gunakan intonasi dan aksentuasi yang bervariasi.
- Menguasai materi.
- Pandangan mata, gerak - gerik, mimik, dan ilustrasi lain yang wajar dan bervariasi.
- Hindari kesan sombong dan kepercayaan diri yang berlebihan.
- Sikap duduk yang santun dan simpatik.
Pada saat seseorang sedang membacakan sebuah berita, sebaiknya ia mempelihatkan bahwa dirinya telah memahami isi berita yang dibacanya. Kepahaman ini ditandai dengan tatapan mata yang tidak selalu pada teks berita karena dalam pembacaan berita dipelukan kontak mata sebagai media terjadinya komunikasi antara pembaca berita dan pendengarnya. Dengan kata lain, pembaca berita seolah - olah hafal semua pernyataan yanga da dalam berita itu. Meskipuan demikian, tidak menutup kemungkinan pembaca berita lupa pada pernyataan yang harus dibacanya. namun, dengan teknologi modern sekarang ini pembaca berita dapat memperlihatkan sosok orang yang hafal teks berita padahal ia membaca berita karena di depan pembaca berita ada alat yang mampu bergerak sesuia dengan kecepatan membaca.
sumber : buku paket bahasa indonesia SMA kelas XII
Tidak ada komentar:
Posting Komentar