PENDAHULUAN
Sistem Pencernaan Makanan,
merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk
diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan, dan
pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris)
sampai anus.
Fungsi Sistem Pencernaan.
Fungsi utama sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit
bagi tubuh dari nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan
berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses-proses berikut:
- Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
- Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan).
- Peristaltik adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
- Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecul sehingga absorpsi dapat berlangsung.
- Absorpsi adalah pergerakkan produk akhir pencernaan daru lumen saluran pencernaan ke dalam surkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh.
- Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
PEMBAHASAN
SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN
Susunan saluran
pencernaan terdiri dari:
1.
Oris (mulut)
2.
Faring (tekak)
3.
Esofagus (kerongkongan)
4.
Ventrikulus (lambung)
5.
Intestinum minor (usus halus);
1)
Duodenum (usus 12 jari)
2)
Yeyenum
3)
Ileum
6.
Intestinum mayor (usus besar);
1)
Sekum
2)
Kolon asendens
3)
Kolon transversum
4)
Kolon desendens
5)
Kolon sigmoid
7.
Rektum
8.
Anus
ALAT-ALAT PENGHASIL GETAH CERNA
1.
Kelenjar ludah:
a.
Kelenjar glandula parotis
b.
Kelenjar glandula submaksilaris
c.
Kelenjar glandula sublingualis
2.
Kelenjar getah lambung
3.
Kelenjar hati
4.
Kelenjar pankreas
5.
Kelenjar getah usus
Selama dalam
prankreas, pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat yang sederhana yang
hanya diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat
makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang terkandung di dalam berbagai
cairan pencernaan.
Setiap jenis zat
mempunyai tugas khusus bekerja atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai
pengaruh terhadap jenis lain.
STRUKTUR PENCERNAAN
MULUT/ORIS
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri dari 2 bagian
yaitu :
1.
Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang
diantara gusi, gigi, bibir dan pipi.
2.
Bagian rongga mulut/bagian dalam, yaitu rongga mulut
yag dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis di
sebelah belakang bersambung dengan faring.
Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang berlapis-lapis, di bawahnya
terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lendir, selaput ini kaya
akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf sensoris.
Luar mulut ditutupi oleh kulit dan di sebelah dalam ditutupi oleh selaput
lender (mukosa). Otot orbikularis oris menutupi bibir. Palatum terdiri dari :
v
Palatum durum / keras, tersusun atas tajuk-tajuk
palatum dan sebelah depan tulang maksilaris dan lebih ke belakang terdiri dari
2 tulang palatum.
v
Palatum mole / lunak, terletak di belakang yang
merupakan lipatan menggantung yang dapat bergerak, terdiri atas jaringan
fibrosa dan selaput lendir.
Pipi dilapisi
dari dalam olrh mukosa yang mengandung papila, otot yang terdapat pada pipi adalah
otot buksinator.
Di dalam rongga mulut terdapat:
1.
Geligi, ada 2 macam
a)
Gigi sulung , mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7
bulan. Lengkap pada umur 2,5 tahun jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu,
terdiri dari; 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens
kaninus) dan 8 buah gigi graham (molare).
b)
Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun
jumlahnya 32 buah terdiri dari; 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi
taring (dens kaninus), 8 buah gigi graham depan (molare) dan 12 buah gigi
graham belakang (premolare)
Fungsi gigi terdiri dari : gigi seri
untuk memotong, gigi taring untuk memutuskan makanan yang keras dan liat, gigi
geraham untuk mengunyah makanan yang sudah dipotong-potong.
2.
Lidah
Lidah terdiri dari:
a)
Radiks lingua = pangkal lidah, yang di belakang
terdapat epiglottis yang berfungsi untuk menutup jalan nafas pada waktu kita
menelan makanan, supaya makanan jangan masuk ke jalan nafas.
b)
Dorsum lingua = punggung lidah, terdapat puting-puting
pengecap atau ujung saraf pengecap.
c)
Apeks lingua = ujung lidah
Fungsi lidah yaitu mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat
pengecap dan menelan serta merasakan makanan.
Kelenjar ludah merupakan kelenjar yang mempunyai duktus yang bernama
duktus wartoni dan duktus stesoni. Kelenjar ludah ada 2 yakni:
1.
kelenjar ludah bawah rahang (kelenjar submaksilaris)
yang terdapat di bawah tulang rahang atas pada bagian tengah.
2.
kelenjar ludah bawah lidah (kelenjar sublingualis) yang
terdapat di sebelah depan di bawah lidah.
Di bawah kelenjar ludah bawah radang dan kelenjar ludah bawah lidah diantara
lipatan bawah lidah disebut korunkula sublingualis serta hasil sekresinya
berupa kelenjar ludah ( saliva ). Kelenjar ludah ( saliva ) dihasilkan di dalam
rongga ,ulut. Di sekitar rongga mulut
terdapat 3 buah kelenjar ludah yaitu :
- Kelenjar Parotis, letaknya di bawah depan telinga di antara prosesus mastoid kiri dan kananos mandibular, duktusnya duktus stensoni. Dukutus ini keluar dari glandula parotis menuju ke rongg amulut melalui pipi ( muskulus buksinator )
- Kelenjar submaksilaris, terletak dibawah rongga mulut bagian belakang, duktusnya bernama duktus wartoni, bermuara dirongga mulut dekat dengan frenulum lingua.
- Kelenjar sublingualis, letaknya di bawah selaput lendir dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga mulut. Kelenjar ludah disarafi oleh saraf-saraf taksadar.
Otot lidah. Otot-otot
ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah ( M. Mandibularis, os Hioid dan
prosesus stiloid ) menyebar ke dalam lidah pembentuk anyaman bergabung dengan
otot intrinsic yang terdapatdalam lidah.
M. Genioglossus merupakan otot lidah
yang terkuat berasal dari permukaan tengah bagian dalam yang menyebar sampai
radiks lingua.
FARING
Organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan (osofagus), di
dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe
yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi.
Disini terletak bersimpangan antara jalan napas dan jalan makanan, letaknya di
belakang rongga mulut dan rongga hidung, di depan ruas tulang belakang.
Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan
lubang bernama koana. Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantaraan lubang yang disebut ismus fausium.
Tekak terdiri dari; Bagian superior = bagian yang sama tinggi dengan
hidung, Bagian media = bagian yang sama tinggi dengan mulut dan Bagian inferior
= bagian yang sama tinggi dengan laring.
Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga.
Bagian media disebut orofaring, bagian ini terbatas ke depan sampai di
akar lidah bagian inferior disebut laringofaring yang menghubungkan orofaring
dengan laring.
ESOFAGUS
Saluran yang
menghubungkan tekak dengan lambung. Panjangnya + 25 cm, mulai dari
faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding dari dalam
ke luar; Lapisan selaput lendir ( mukosa ), lapisan submukosa, lapisan otot
melingkar sirkuler dan lapisan otot memanjang longitudinal. Esofagus terletak
di belakang trakea dan di depan tulang punggung setelah melalui toraks menembus
diafgrama masuk ke dalam abomen menyambung dengan lambung.
GASTER (LAMBUNG)
Saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di daerah epigaster,
lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan esofagus
melalui orifisium pilorik. Terletak di bawah diafragma di depan pankreas dan
limpa.
Bagian lambung
terdiri dari:
1)
Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas
terletak sebelah kiri osteum kardium dan biasanya penuh berisi gas.
2)
Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardium, suatu
lekukan pada bagian bawah kurvatur minor.
3)
Antrum pilorus, bagian lambung berbentuk tabung
mempunyai otot yang tebal membentuk sfingter pilorus.
4)
Kurvatura minor, terdapat di sebelah kanan lambung
terbentang dari ostium kardiak sampai ke pilorus.
5)
Kurvatura mayor, lebih panjang dari kurvatura minor
terbentang dari sisi kiri osteum kardiakum melalui fundus vertikuli menuju ke
kanan sampai ke pilorus inferior.
6)
Osteum kardiakum, tempat esofagus bagian abdomen ke
lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.
Susunan lapisan
dari dalam keluar, terdiri dari:
1.
Lapisan selaput lendir, apabila lambung ini
dikosongkan, lapisan ini akan berlipat-lipat yang disebut rugae.
2.
Lapisan otot melingkar (muskulus aurikularis)
3.
Lapisan otot miring (muskulus obliqus)
4.
Lapisan otot panjang (muskulus longitudinal)
5.
Lapisan jaringan ikat/serosa (peritonium)
FUNGSI LAMBUNG terdiri
dari:
1.
Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan
makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung.
2.
Getah cerna lambung yang dihasilkan;
a)
Pepsin fungsinya, memecah putih telur menjadi asam
amino (albumin dan pepton).
b)
Asam garam (HCl) fungsinya mengasamkan makanan, sebagai
antu septik dan desinfektan, dan membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga
menjadi pepsin.
c)
Renin fungsinya, sebagai ragi yang membekukan susu dan
membentuk kasein dari kasinogen (kasinogen dan protein susu).
d)
Lapisan lambung, jumlahnya sedikit memecah lemak
menjadi as.lemak yang merangsang sekresi getah lambung.
Sekresi getah lambung
mulai terjadi pada awal orang makan, bila melihat makanan dan mencium bau
makanan maka sekresi lambung akan terangsang.
Rasa makanan merangsang sekresi lambung karena kerja saraf sehingga
menimbulkan rangsangan kimiawi yang menyebabkan hormon yang disebut sekresi
getah lambung. Getah lambung dihalangi oleh sistem saraf simpatis yang dapat
terjadi pada waktu gangguan emosi seperti marah dan rasa takut.
USUS HALUS/ INTESTINUM MINOR
Bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal pada pilorus dan
berakhir pada sekum panjangnya +6m, merupakan saluran paling panjang
tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan yang terdiri dari ;
a. Lapisan usus halus
b.
Lapisan mukosa ( sebelah dalam )
c.
Lapisan otot melingkar ( M. sirkuler )
d.
Lapisan otot memanjang ( M. longitudinal )
e.
Lapisan serosa ( sebelah luar )
Duedenum, disebut juga usus 12
jari, panjangnya +25cm. Yeyunum dan Ileum, panjangnya +6m
berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri pada lengkungan ini terdapat pancreas.
Dan bagian kanan duodenum ini terdapat selaput lendir yang membukit disebut
papilla vateri.
Pada papilla vateri ini bermuara saluran empedu ( duktus koledokus ) dan
saluran pankreas ( duktus wirsungi/duktus pankreatikus ). Empedu di buat di
hati untuk dikeluarkan ke duodenum melalui duktuskoledokus yang fungsinya
mengemulsikan lemak, dengan bantuan lipase.
Pamkreas juga menghasilkan ; amilaseyang berfungsi mencerna hidrat arang
menjadi disakarida, dan tripsin yang berfungsi mencerna protein menjadi asam
amino atau albumin dan polipeptida.
Dinding duodenum mempunyai lapisan mikosa yang banyak mengandung
kelenjar, kelenjar ini disebut kelenjar-kelenjar brunner, berfungsi untuk memproduksi getah ntestinum.
Yeyunum dan Ileum. Yeyenum dan
ileum mempunyai panjang sekitar +6 meter. Dua perlima bagian atas adalah
( yeyenum ) dengan panjang +23 meter dengan panjang4-5 m. lekukan
yeyenum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan
lipatan peritoneum yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesentrium.
Akar mesentrium memungkinkan keluar dan masuknya cabang-cabang arteri dan
vena mesentrika superior, pembuluh limfe dan saraf ke ruang antara 2 lapisan
peritoneum yang membentuk mesenterium. Sambungan antara yeyenum dan ileum tidak
mempunyai batas yang tegas.
Ujung bawah ileum berhubungan dengan seikum dengan perantaraan lubang
yang bernama orifisium ileoseikalis, orifisium ini diperkuat oleh sfinter
ileoseikalis atau Valvula Baukhini yang berfungsi untuk mencegah cairan dalam
kolon asendens tidak masuk kembali keadaan ileum.
Mukosa usus halus, permukaan epitel yang sangat luas melalui lipatan
mukosa dan mikrovili memudahkan pencernaan dan absorpsi, dibentuk oleh mukosa
dan submukosa yang dapat memperbesar permukaan usus.
Pada penmpang melintang vili dilapisi oleh epitel dan kripta yang menghasilkan bermacam-macam
hormone jaringan yang memegang peranan aktif dalam pencernaan.
Absorpsi, berlangsung di dalam usus halus melalui 2 saluran yaitu
pembuluh kapiler dalam darah dan saluran limpa di sebelah dalam permukaan vili
usus.
FUNGSI USUS
HALUS terdiri dari:
- Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limpa.
- Menyerap protein dalam bentuk as.amino.
- Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida
Di dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang
menyempurnakan makanan:
- Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolitik
- Eripsin, menyempurnakan pencernaan protein menjadi as.amino
a.
Laktase, mengubah laktase menjadi monosakarida
b.
Maltosa, mengubah maltosa menjadi monosakarida
c.
Sukrosa, mengubah sukrosa menjadi monosakarida
USUS BESAR/ INTESTINUM MAYOR
Panjangnya +11/2m, lebarnya 5-6cm. Lapisan-lapisan usus besar dari
dalam keluar:
- Selaput lendir
- Lapisan otot melingkar
- Lapisan otot memanjang
- Jaringan ikat
FUNGSI USUS
BESAR, terdiri dari:
- Menyerap air dari makanan
- Tempat tinggal bacteri colli
- Tempat feses
SEKUM
Di bawah sekum terdapat appendiks vermiformis yang berbentuk seperti
umbai cacing, panjangnya 6 cm.
Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak walaupun tidak
mempunyai mesenterium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang
masih hidup.
APPENDIKS (USUS
BUNTU)
Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir sekum
memounyai ointu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh
beberapa isi usus. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi, kadang
appendiks bereaksi secara hebat dan hiperakif yang bias menimbulkan perforasi
dindingnya ke dalam rongga abdomen.
KOLON ASENDENS
Panjangnya 13 cm,
terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dari ileum ke bawah
hati. Di bawah hati melengkung ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura
hepatica, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
KOLON
TRANSVERSUM
Panjangnya + 38 cm, membujur dari kolon asendens sampai ke kolon
desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatica dan
di sebelah kiri terdapat fleksura lienalis.
KOLON DESENDENS
Panjangnya +25cm, terletak di bawah abdomen bag. kiri membujur
dari atas ke bawah dari fleksura lienalis sampai ke depan ileum kiri,
bersambung dengan sigmoid.
KOLON SIGMOID
Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga
pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S, ujubg bawahnya berhubungan
dengan rectum.
REKTUM
Terletak di bawah kilon sigmoid yang menghubungkan usus besar dengan
anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sacrum dan os koksigis.
ANUS
Adalah bag. dari saluran pencernaan yang menghubungkan rectum dengan
dunia luar. Terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 sfingter:
§
Sfingter ani internus (sebelah atas) bekerja
tidak menurut kehendak.
§
Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut
kehendak.
§
Sfingter ani eksternus (sebelah bawah) bekerja
menurut kehendak.
DEFEKASI (BUANG
AIR BESAR)
Feses dalam rectum- dinding jadi tegang- merangsang untuk defekasi (otot
usus kontraksi) dan musculus levator ani relaksasi- tekanan oleh otot abdomen.
PERITONIUM
(SELAPUT PERUT)
Terdiri dari 2 bagian:
- Peritoneum parietal yang melapisi rongga abdomen
- Peritoneum visceral melapisi semua organ yang berada da;am rongga abdomen.
Ruang yang
terdapat diantara dua lapisan ini disebut ruang peritoneal atau kantong
peritoneum.
FUNGSI
PERITONIUM
- Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis.
- Membentuk penbatas yang halis sehingga organ yang ada dalam rongga peritoneum tidak saling bergesekan.
- Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap dinding posterior abdomen.
- Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah yang membantu melindungi terhadap infeksi.
HATI (HEPAR)
Organ yang paling besar dalam tubuh kita, warnanya coklat, beratnya + 1500
gr.
Letaknya, bagian
atas rongga abdomen di sebelah kanan bawah diafragma. Hati terbagi atas 2
lapisan utama:
- Permukaan atas berbentuk cembung, terletak di bawah diafragma.
- Permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisura tranfersus.
Fisura longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri di bagian atas
hati, selanjutnya hati dibagi 4 belahan; lobus kanan, lobus kiri, lobus
kaudata, lobus quadratus.
FUNGSI HATI:
- Sekresi. Hati memproduksiempedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absorpsi lemak.
- Metabolism. Hati memetabolisis protein, lemak, dan karbohidrat tercerna.
a.
Hati berperan penting dalam mempertahankan homeostatic
gula darah. Hati menyinpan glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya
kembali menjadi glukosa jika diperlukan tubuh.
b.
Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah
merah yang rusak. Organ ini membentuk urea dari asam amino berlebih dan sisa
nitrogen.
c.
Hati menyintesis lemak dari karbohidrat dan protein,
dan terkibat dalam pemyimpanan dan pemakaian lemak.
d.
Hati menyintesis unsur-unsur pokok membrane sel
(lipoprotein, kolesterol, dan fosfolipid)
e.
Hati menyintesis protein plasma dam faktor-faktor
pembekuan darah. Organ ini juga menyintesis bilirubin dari produk penguraian
hemoglobin dan mensekresinya ke dalam empedu.
- Penyimpanan. Hati menyimpan mineral, seperti zat besi dan tenbaga, serta vit. terlarut lemak (A, D, E, dan K), dan hati menyimpan toksin tertentu (contohnya pestisida) serta obat yabg tidak dapat diuraikan dan dieksresikan.
- Detoksifikasi. Hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksun dan obat. Hati memfagosit eritrosit dan zat asing yang terdistintegrasi dalam darah.
- Produksi panas. Berbagai aktivitas kimia dalm hati menjadikan hati sebagai sumber utama panas tubuh, terutama saat tidur.
- Penyimpanan darah. Hati merupakan reservoar untuk sekitar 30% curah jantung dan bersama dengan limfa, mengatur volume darah yang diperlukan tubuh.
KANDUNG EMPEDU
Sebuah kantong berbentuk terong dan merupakan membran berotot, letaknya
dalam sebuah lobus di sebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depannya,
panjangnya 812 cm berisi 60 cm3.
LAPISAN EMPEDU
- Lapisan luar serosa/parietal.
- Lapisan otot bergaris.
- Lapisan dalam mukosa/visceral disebut juga membrane mukosa.
BAGIAN DARI
KANDUNG EMPEDU
- Fundus vesikafelea, merupakan bagian dari kandung empedu yang paling akhir setelah korpus vesikafelea.
- Korpus vesikafelea, bagian dari kandung empedu yang di dalamnya berisi getah empedu.
- Leher kandung kemih, merupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran yang pertama masuknya getah empedu ke badan kandung empedu lalu menjadi pekat berkumpul dalam kandung empedu.
- Duktus sistikus. Panjangnya + 3,75 cm berjalan dari leher kandung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
- Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
- Duktus koledokus, saluran yang membawa empedu ke duodenum.
FUNGSI KANDUNG
EMPEDU
a. Sebagai persediaan getah
empedu, membuat getah empedu menjadi kental.
b.
Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel-sel
hati jumlah setiap hari dari setiap orang dikeluarkan 500-1000 cc sekresi yang
digunakan untuk mencerna lemak. 80% dari getah empedu pigmen (warna) insulin
dan zat lainnya.
DUKTUS SISTIKUS
Panjangnya + 3,5 cm yang berjalan dari empedu berhubungan dengan
hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
STERKOBILIN
Memberi warna feses dan sebagian di absorpsi kembali oleh darah dan
membuat warna pada urin yang disebut urobilin.
GETAH EMPEDU
Suatu cairan yang disekresi setiap hari oleh sel hati yang dihasilkan
setiap hari 500-1000 cc, sekresinya berjalan terus-menerus, jumlah produksinya
meningkat sewaktu mencerna lemak.
PANKREAS
Adalah sekumpulan kelenjar yang strukturnya sangat mirip dengan kelenjar
ludah, panjangnya + 15 cm, lebar 5 cm, mulai dari duodenum sampai ke
limpa dan beratnya rata-rata 60-90 gr.
BAGIAN DARI
PANKREAS
1)
Kepala pankreas, terletak di sebelah kanan rongga
abdomen dan di dalam lekukan duodenim yang melingkarnya.
2)
Badan pankreas, merupakan bagian utama dari organ ini,
letaknya di belakang lambung.
3)
Ekor pankreas, bagian yang runcing di sebelah kiri yang
sebenarnya menyentuh limpa.
FUNGSI PANKREAS
a.
Fungsi eksokrin, yang membentuk getah pankreas yang
berisi enzim dan elektrolit.
b. Fungsi endokrin,
sekelompok kecil sel epithelium yang berbentuk pulau-pulau kecil atau pulau
langerhans, yang bersama-sama membentuk organ endokrin yang mensekresikan
insulin.
c.
Fingsi sekresi eksternal, yaitu cairan pankres yang
dialirkan ke duodenum yang berguna untuk proses pencernaan makanan di
intestinum.
d.
Fungsi sekresi internal, yaitu sekresi yang dihasilkan
oleh pulau-pulau langerhans sendiri yang langsung dialirkan ke dalam peredaran
darah. Sekresinya disebut hormon insulin dan hormon glukagon, hormon tersebut
dibawa ke jaringan untuk membantu metabolism karbohidrat.
HASIL SEKRESI
Ø
Hormone insulin. Hormone insulin dialirkan ke
dalam darah tanpa melewati duktus. Kumpulan dari sel-sel ini berbentuk seperti
pulau langerhans.
Ø
Getah pankreas. Berisi enzim dan elektrolit/
enzim amylase, lipase, dan tripsin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar