Glitter Text Generator at TextSpace.net

Senin, 18 Mei 2015

Proses Konsepsi - Kelahiran

Proses Konsepsi - Kelahiran

Fertilisasi/konsepsi
Konsepsi didefenisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan gamet (sel telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), pengabungan gamet dan implantasi embrio didalam uterus. 
  1. Ovum
ovum merupakan sel terbesar pada badan manusia. Setiap bulan satu ovum atau kadang-kadang lebih menjadi matur, denan sebuah penjamu mengelilingi sel pendukung.Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Ovum tidak dapat berjalan sendiri. Kadar estrogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterina, sehingga silia tuba tersebut dapat menangkap ovum dan menggerakkannya sepanjang tuba menuju ringga rahim.
            Ada dua lapisan pelindung yang melindungi ovum. Lapisan pertama berupa membran tebal tidak berbentuk, yang disebut zona pellusida.lingkaran luar yang disebut korona radiata,terdiri dari sel-sel oval yang dipersatukan oleh asam hialuronat. Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi. Apabila tidak difertilisasi oleh sperma, ovum berdegenerasi dan direabsorpsi.
Pada waktu ovulasi sel telur yang telah masak dilepaskan dari ovarium. Dengan gerakan seperti menyapu oleh fimbria tuba uterina, ia ditangkap infundibulum. Selanjutnya ia masuk kedalam ampulae sebagai hasil gerakan silia dan kontraksi otot. Sebuah ovum mungkin ditangkap /masuk kedalam infundibulum tuba yang berlawanan. Keadaan ini disebut migrasi eksterna.ovum biasanya dibuahi  dalam  12 jam  setelah ovulasi dan akan
mati dalam 12 jam bila tidak segera dibuahi.
 


2. Spermatozoa 
Spermatozoa terdiri 3 bagian yaitu:
a.       Kaput(kepala) yang mengandung bahah nukleus.
b.      Ekor berguna untuk bergerak
c.       Bagian silindrik, menghubungkan kepala dan ekor.
Pada saat coitus kira-kira  3-5 cc semen  ditumpahkan kedalam fornik posterior, dengan jumlah spermatozoa  sekitar 200-500 juta.  Dengan gerakan ekotrnya sperma masuk kedalam kanalis servialis. Di dalam rongga uterus dn tuba  gerakan sperma terutama disebab kan oleh kontraksi otot-otot pada organ tersebut. Sperma tozoa ,kira-kira 1 jam setelah coitus. Ampula tuba merupakan tempat terjadinya  fertilisasi. Hanta beberapa ratus sperma yang bisa mencapai tempat ini.
Sebagian besar mati sebagai akibat keasaman vagina, sebagian lagi hilang/ mati
dalam perjalanan. Sperma dapat bertahan dalam saluran reproduksi wanita sampai
empat hari. 


3.  fertilisasi        
penghamilan(fertilisasi) adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sel mani dan sel telur. Konsepsi/ fertilisasi/pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur dituba fallopi(rustam mochtar,1998:18). Sedangkan menurut (manuaba,1998:99) konsepsi/fertilisasi/pembuahan adalah pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa dan membentuk zigot. Jadi Fertilisasi adalah proses peleburan/ penyatuan antara satu sel sperma dengan satu sel telur (ovum) yang sudah matang dan membentuk zigot yang umumnya terjadi pada sepertiga dari panjang saluran telur yaitu di ampulla tuba fallopi. Bagian ini adalah bagian terluas dari saluran telur dan terletak dekat dengan ovarium.
Untuk terjadinya setiap kehamilan harus ada:             
  1. ovum (sel telur), terdapat nukleus, mengandung vitelus, zona pelusida, korona radiata,  siap dibuahi setelah 12 jam. 
  2. Spermatozoa (sel mani), kepala(lonjong& sedikit gepeng=> hialuronidase), leher, ekor(panjangnya 10 kali panjang kepala, bertahan hidup selama 3 jam dalam genitalia. 
  3. Pembuahan(konsepsi=fertilisasi) 
  4. Nidasi(implantasi) 
  5. plasentasi 
  6. Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.
Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke rahim dan selanjutnya masuk ke dalam saluran telur. Pergerakan naik ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot uterus dan tuba. Perlu diingat bahwa pada saat sampai di saluran kelamin wanita, spermatozoa belum mampu menbuahi oosit. Mereka harus mengalami kapasitasi dan reaksi akrosom.
Kapasitasi adalah suatu masa penyesuaian di dalam saluran reproduksi wanita, yang pada manusia berlangsung kira-kira 7 jam. Selama waktu itu, suatu selubung glikoprotein dari protein-protein plasma semen dibuang dari selaput plasma, yang membungkus daerah akrosom spermatozoa. Hanya sperma yang mengalami kapasitasi yang dapat melewati sel korona dan mengalami reaksi akrosom.
Reaksi akrosom terjadi setelah penempelan ke zona pellusida dan diinduksi oleh protein-protein zona. Reaksi ini berpuncak pada pelepasan enzim-enzim yang diperlukan untuk menembus zona pelusida, antara lain akrosin dan zat-zat serupa tripsin.
Pada fertilisasi mencakup 3 fase: 
  1. penembusan korona radiata 
  2. penembusan zona pelusida 
  3. fusi oosit dan membrane sel sperma
fase 1 :
penembusan korona radiata
Dari 200-300 juta spermatozoa yang dicurahkan ke dalam saluran kelamin wanita, hanya 300-500 yang mencapai tempat pembuahan. Hanya satu diantaranya yang diperlukan untuk pembuahan, dan diduga bahwa sperma-sperma lainnya membantu sperma yang akan membuahi untuk menembus sawar-sawar yang melindungi gamet wanita. Sperma yang mengalami kapasitasi dengan bebas menembus sel korona.
Fase 2 :
penembusan zona pelusida
Zona pelusida adalah sebuah perisai glikoprotein di sekeliling telur yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi reaksi akrosom. Pelepasan enzim-enzim akrosom memungkinkan sperma menembus zona pelusida, sehingga akan bertemu dengan membrane plasma oosit. Permeabilitas zona pelusida berubah ketika kepala sperma menyentuh permukaan oosit. Hal ini mengakibatkan pembebasan enzim-enzim lisosom dari granul-granul korteks yang melapisi membrane plasma oosit. Pada
gilirannya, enzim-enzim ini menyebabkan perubahan sifat zona pelusida (reaksi zona) untuk menghambat penetrasi sperma dan membuat tak aktif tempat tempat reseptor bagi spermatozoa pada permukaan zona yang spesifik spesies.

Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di zona pelusida tetapi hanya satu yang
menembus oosit.
Fase 3 : penyatuan oosit dan membrane sel sperma
Segera setelah spermatozoa menyentuh membrane sel oosit, kedua selaput plasma sel tersebut menyatu. Karena selaput plasma yang menbungkus kepala akrosom telah hilang pada saat reaksi akrosom, penyatuan yang sebenarnya terjadi adalah antara selaput oosit dan selaput yang meliputi bagian belakang kepala sperma. Pada manusia, baik kepala dan ekor spermatozoa memasuki sitoplasma oosit, tetapi selaput plasma tertingal di
permukaan oosit.

Segera setelah spermatozoa memasuki oosit, sel telur menanggapinya dengan 3 cara yang berbeda :
  1.    . reaksi = ortikal dan zona : sebagai akibat terlepasnya butir-butir kortikal oosit. 
  2.      selaput = oosit tidak dapat ditembus lagi oleh spermatozoa lain 
  3.      zona = pelusida mengubah struktur dan komposisinya untuk mencegah penambatan dan penetrasi sperma dengan cara  ini terjadinya polispermi dapat dicegah.
  4.     melanjutkanpembelahan meiosis kedua. Oosit menyelesaikan pembelahan meiosis keduanya segera setelah spermatozoa masuk. Salah satu dari sel anaknya hamper tidak mendapatkan sitoplasma dan dikenal sebagai badan kutub kedua, sel anak lainnya adalah oosit definitive. Kromosomnya (22+X) tersusun di dalam sebuah inti vesikuler yang dikenal sebagai pronukleus wanita. 
  5.    penggiatan metabolic sel telur. Factor penggiat diperkirakan dibawa oleh spermatozoa. Penggiatan setelah penyatuan diperkirakan untuk mengulangi kembali peristiwa permulaan seluler dan molekuler yang berhubungan dengan awal embriogenesis.
Saat fusi antara sel membran sperma dengan sel telur sudah terjadi maka terjadi 3 peristiwa penting pada oosit : 
  1. Depolarisasi
    membran sel telur sehingga terjadi blokade primer terhadap polispermia ( spermatozoa lain tak dapat masuk kedalam sel telur ). Hanya satu pronukelus pria yang dapat berfusi dengan pronukleus wanita dan menjaga keadaan diploid dari zygote.
  2. Reaksi kortikal. Menyebabkan zona pellucida menjadi keras sehingga mencegah sperma lain untuk berikatan dengan zona pellucida. Terjadi blokade sekunder terhadap polispermia.
  3. Pembelahan
    meiosis II pada sel telur. Badan polar II terbentuk dan dikeluarkan dari sel telur sehingga memastikan bahwa pronukelus wanita bersifat haploid. Sekali lagi , hal ini akan menjaga agar zygote tetap diploid. Kegagalan untuk menjaga sifat diploid pada hasis konsepsi sering menyebabkan kegagalan proses kehamilan.
Hasil utama konsepsi/fertilisasi/ pembuahan:
  1. pengembalian menjadi jumlah kromosom diploid lagi, separuh dari ayah dan separuhnya dari ibu. Olah karena itu, zigot mengandung kombinasi kromosom baru yang berbeda dari kedua orang tuanya. 
  2. Pewarisan sifat-sifat (separu sifat ibu dan separuh sifat ayah) 
  3. Ini disebabkan karena zigot mengandung separuh sifat ibunya dan separuh ayahnya.
a. Penentuan jenis kelamin
b.Jenis kelamin ditentukan  diawal terjadinya pembuahan. Pada manusia struktur (46, xy) adalah wanita, sedangkan (46,xx) adalah laki-laki.
c.  Permulaan pembelahan segmentasi(cleavage)
d. Segera setelah terjadinya pembuahan, zigot dalam 8-14 jam akan memulai pembelahan  segmentai pertama, yang disusul dengan pembelahan-pembelahan selanjutnya dengan kecepatan tiap 10-12 jam.
Berikut ini gambaran detil proses pembuahan, yaitu : 
  1. Sel telur dikeluarkan dari permukaan ovarium sekitar hari ke 14 dari siklus haid. Sel telur ini ditangkap oleh ujung saluran telur (tuba Fallopii) yang berbentuk corong, kemudian berjalan di dalam tuba karena adanya kontraksi otot. 
  2. Fertilisasi atau pembuahan oleh satu sperma umumnya terjadi pada sepertiga dari panjang saluran telur. 
  3. Sel yang sudah dibuahi akan membelah diri dalam 24 jam. 
  4. Pembelahan berulang-ulang akan membentuk bola sel yang disebut zigot. 
  5. Zigot terus membelah diri selama berjalan di dalam saluran. 
  6. Di dalam bola sel terbentuk rongga kecil berisi cairan yang disebut blastosit. 
  7. Blastosit sampai di rongga rahim.
·   
Implantasi terjadi sekitar hari ke 6, biasanya bagian atas rahim di sisi ovarium mengeluarkan sel telur. Pada hari ke 10, embrio sudah tertanam erat. Masa embrionik ini dimulai sejak momen ini sampai minggu ke-8. Setelah minggu kedelapan, embrio disebut
sebagai janin.
Setelah berada dalam sel telur, sitoplasma sperma bercampur dengan sitoplasma sel telur dan membran inti (nukleus) sperma pecah. Membran yang baru terbentuk di sekeliling kromatin sperma membentuk pronukelus pria. Membran inti oosit yang baru juga terbentuk di sekeliling pronukleus wanita. Sekitar 24 jam setelah fertilisasi, kromosom memisahkan diri dan terjadilah pembelahan sel pertama. 

Hal penting dalam proses fertilisasi:
  • Penyatuan spermatozoa dan oosit II untuk membentuk sel diploid zigot 
  • Fertilisasi terjadi di ampula tuba 
  • Ovum mengerluarkan zat gynogamon yang terdiri dari fertilizin 
  • Spermatozoa mengeluarkan zat androgamon 
  • Kapasitasi di sperma pengkondisian sperma dan akrosomnya untuk menembus membran sel 
  • Reaksi akrosom


Sperma melepas enzim untuk mencerna sel corona radiata dari zona pelusida untuk menembus oosit
·   
Fusi pronukleus

Sperma yang menembus oosit kehilangan flagelum dan membran nukleusnya sehingga
pronukleus betina dan jantan bersatu, DNA nya bereplikasi dan kromosomnya
berbaris pada bidang ekuator serta pembuahan mitosis pertama langsung terjadi.
   B.     IMPLANTASI
Nidasi adalah peristiwa tertanamnya/ bersarangnya sel telur yang telah dibuahi(fertilized egg) kedalam endometrium, Atau Implantasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium terjadi pada hari ke 6 (blastula). sel telur yang telah dibuahi(zigot)akan segera membelah dirimembentuk bola padat terdiri atas sel sel anak yang lebih kecil yang disebut blastomer. Pada hari ketiga, bola tersebut terdiri atas 16 sel blastomer dan disebut morula.pada hari ke 4 didalam bola tersebut mulai terbentuk rongga, bangunan ini disebut blastula.
Dua stuktur penting didalam blastula adalah:
1.  Lapisan luarnyang disebut trofoblas, yang akan menjadi plasenta.
2.  Embrioblas (inner cell mass) yang kelak akan menjadi janin.
Pada hari ke 4 blastula masuk kedalam endometrium dan pada hari ke 6 menempel pada endometrium. Pada hari ke 10 seluruh blastula(blastokis) sudah terbenam dalam endometrium dan dengan demikian nidasi sudah selesai. Nidasi terjadi mungkn karena trofoblast mempunyai daya untuk menghancurkan sel-sel endmetrium. Hancuran endometrium dipergunakan sebagai bahan makanan oleh telur. Tempat nidasi biasanya pada dinding depan dan dinding belakang didaerah fundus uteri.
            Pembuluh darahn endometrium pecah dan sebagian wanita akan  mengalami perdarahan perdarahan ringan akibat implantasi (bercak darah atau perdarahan ringan pada saat seharusnya terjadi menstruasi berikutnya). Vili korion yang berbentuk seperti jari, terbentuk diluar trofoblas dan menyusup masuk kedalam daerah yang mengandung banyak
pembuluh darah dan mendapat oksigen dan gizi  dari aliran darah ibu serta membuang karbondioksida dan produk sisa kedalam darah ibu.
            Setelah implantasi, endometrium disebut desidua. Desidua yang terdapat antar sel telur dan dinding rahim disebut desidua basalis. Bagian yang menutup blastosis atau desidua yang terdapat antara telur dan cavum uteri ialah desidua kapsularis dan bagian yang melapisi sisa uterus adalah desidua vera.
            Faktor-faktor yang diperlukan agar proses implantasi berlangsung dengan baik
  1.      Leukemia inhibiting factor , suatu sitokin
  2.      Integrin , interaksi antar sel 
  3.      Transforming growth factor beta , stimulasi pembentukan sinsitium dan menghambat invasi trofoblas.
Untuk lebih jelas, berikut ini video mengenai proses terjadinya konsepsi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar