Glitter Text Generator at TextSpace.net

Senin, 18 Mei 2015

SISTEM PEREDARAN DARAH JANIN



SISTEM PEREDARAN DARAH JANIN

Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak. Dalam rahim paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan,pertukaran gas, dilakukan oleh plasenta.
Pada janin masih terdapat fungsi foramen ovale, duktus arteriosus Botalli, arteri umbilikalis lateral dan duktus venosus arantii.
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta, melalui vena umbilikalis masuk ke dalam tubuh janin. Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau sekitar 500 ml per menit.
 Sebagian besar darah tersebut melalui duktus venosus arantii akan mengalir ke vena kava inferior pula. Di dalam atrium dekstra sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologik ke atrium sinistra melalui foramen ovale yang terletak di antara atrium dekstra dan atrium sinistra.
Dari atrium sinistra selanjutnya darah ini akan mengalir ke ventrikel sinistra yang kemudian dipompakan ke aorta. Hanya sebagian kecil darah dari atrium dekstra mengalir ke ventrikel dekstra bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena kava superior.
Karena terdapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang, sebagian besar darah dari ventrikel dekstra ini, yang seyogyanya mengalir melalui arteri pulmonalis ke paru-paru, akan mengalir melalui duktus Botalli ke aorta. Sebagian kecil akan menuju ke paru-paru, dan selanjutnya ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis.
Darah dari aorta akan mengalir ke seluruh tubuh untuk memberi nutrisi dan oksigenasi pada sel-sel tubuh. Darah dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan sebagainya akan dialirkan ke arteri melalui 2 arteri umbilikalis.
Seterusnya diteruskan ke peredaran darah di kotiledon dan jonjot-jonjot dan kembali melalui vena umbilikalis ke janin. Demikian seterusnya, sirkulasi janin ini berlangsung ketika janin berada di dalam uterus.

Ketika janin dilahirkan, segera bayi mengisap udara dan menangis kuat. Dengan demikian, paru-parunya akan berkembang. Tekanan dalam paru-paru mengecil dan seolah-olah darah terisap ke dalam paru-paru. Dengan demikian, duktus Botalli tidak berfungsi lagi. Demikian pula, karena tekanan dalam atrium kiri meningkat, foramen ovale akan tertutup, sehingga foramen tersebut selanjutnya tidak berfungsi lagi.
Darah dari vena cava inferior, bersama dari vena cava superior sama-sama masuk atrium kanan dan sama-sama masuk semua ke ventrikel kanan pula. Dari ventrikel kanan semua darah dioksigenasi ke paru, dan tak ada lagi sebagian masuk aorta langsung. Kembali dari paru semua darah masuk atrium kiri, terus ke ventrikel kiri. Dari ventrikel kiri semua darah keluar jantung lewat aorta.
Akibat dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilicalis dan duktus venosus arantii akan mengalami obiliterasi. Dengan demikian, setelah bayi lahir, maka kebutuhan oksigen dipenuhi oleh udara yang diisap ke paru-paru dan kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna dengan system pencernaan sendiri.

Jalur Peredaran Darah Janin Dapat Digambarkan :
Plasenta - vena umbilicalis – hati - ductus venosus/vena hepatica - vena cava inferior -atrium kanan - foramen ovale - Atrium kiri - ventrikel kiri - aorta  - kepala, tangan/abdomen, thorax, kaki - arteri umbilicalis - plasenta. Ini aliran darah yg kaya oksigen.
Dari kepala dan tangan - vena cava superior - atrium kanan - ventrikel kanan - arteri pulmonalis/ductus arteriosus - paru/aorta dorsalis - abdomen, thorax, kaki - arteri umbilicalis – plasenta. Ini adalah peredaran darah yang miskin oksigen. Darah miskin oksigen yang datang ke plasenta mendapat oksigenasi pada villus, sehingga jadi kaya oksigen.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar