Tetanus
Neonatorum
Tetanus Neonatorum adalah penyakit yang terjadi pada neonatus (bayi berusia
kurang dari 1 bulan). Tetanus merupakan penyebab kejang yang sering
dijumpai pada BBL yang bukan karena trauma kelahiran atau asfiksia, tetapi
disebabkan oleh infeksi selama masa neonatal.
Penyebab tetanus neonatorum adalah Clostridium Tetani,
yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang system saraf pusat.
Spora kuman tersebut masuk kedalam tubuh bayi melalui pintu masuk satu-satunya
yaitu tali pusat, yang terjadi pada saat pemotongan tali pusat bayi lahir
maupun pada saat perawatannya sebelum puput (lepasnya tali pusat).
Masa inkubasinya
adalah 3-28 hari, rata-rata 6 hari. Apabila masa inkubasi kurang dari 7 hari,
biasanya penyakit lebih parah dan angka kematiannya tinggi.
Kekebalan terhadap tetanus hanya dapat diperolh melalui
imunissi TT. Sembuh dari penyakit tetanus tidak berate seseorang atau bayi
selajutnya kebal terhadap tetanus. Toksin tetanus dalam jumlah yang cukup untuk
menyebabkan penyakit tetanus, tidak cukup merangsang tubuh penderita dalam
bentuk zat antibody terhadap tetanus. Oleh karena itu bayi penderita tetanus
harus menerima imunisasi TT pada saat diagnosis atau setelah sembuh.
TT akan merangsang pembentukan antibody spesifik yang
mempunyai peranan penting dalam perlindungan terhadap tetanus. Ibu hamil yang
mendapatkan imunisasi TT dalam tubuhnya akan membentuk antibody tetanus seperti
difteri, antibody tetanus temasuk dalam golongan Igg yang mudah melewati
sawar plasenta, masuk dan menyebar melali aliran darah janin keseluruh tubuh
janin, yang akan mencegah terjadinya tetanus neonatorum.
Imunisasi TT pada ibu hamil diberikan 2 kali (2 dosis)
jarak pemberian TT partama dan kedua dengan saat kelahiran, sangat menentukan
kada antibody tetanus dalam darah bayi. Semakin lama interval pemberian TT
pertama dan kedua, serta antara TT kedua dengan kelahiran bayi, maka kadar
antibody tertanus dalam darah bayi akan semakin tinggi, karena interval yang
panjang akan mempertinggi respon imunologik dan diperoleh cukup waktu untuk menyeberangkan
antibody tetanus dalam jumlah yang cukup dari tubuh ibu hamil ke tubuh bayinya.
TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk
wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan
imunisasi TT. Pada ibu hamil yang mendapatkan Imunisasi tidak didapatkan resiko
cacat bawaan ataupun abortus dengan mereka yang tidak mendapatkan imunisasi.
Tanda dan Gejala
·
Bayi yang semula dapat menetek menjadi
sulit menetek karena kejang otot rahang dan faring(tenggorokan).
·
Mulut
bayi mencucu seperti mulut ikan.
·
Kejang terutama apabila terkena rangsang
cahaya, suara dan sentuhan.
·
Kadang-kadang disertai sesak nafas dan
wajah bayi membiru.
Penanganan
·
Mengatasi kejang dengan memnerikan
suntikan anti kejang.
·
Menjaga jalan nafas tetap bebas dengan
membersihkan jalan nafas. Pemasangan spatel lidang dibungkus kain untuk
mencegah lidah tergigit.
·
Mencari tampat masuknya spora tetanus,
umumnya ditali pusat atau ditelinga.
·
Mengobati penyebab tetanus dengan anti
tetanus serum (ATS) dan Antibiotika.
·
Perawatan
yang adekuat: kebutuhan oksigen, makan, keseimbangan cairan dan elektrolit.
·
Penderita/bayi
ditempatkan dalam kamar yang tenang dengan sedikit sinar mengingat bayi sangat
peka terhadap suara dan cahaya yang dapat merangsang kejang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar