Glitter Text Generator at TextSpace.net

Senin, 18 Mei 2015

Tetanus Neonatorum



Tetanus Neonatorum

Tetanus Neonatorum adalah penyakit yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang dari 1 bulan).  Tetanus  merupakan penyebab kejang yang sering dijumpai pada BBL yang bukan karena trauma kelahiran atau asfiksia, tetapi disebabkan oleh infeksi selama masa neonatal.
Penyebab tetanus neonatorum adalah Clostridium Tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang system saraf pusat. Spora kuman tersebut masuk kedalam tubuh bayi melalui pintu masuk satu-satunya yaitu tali pusat, yang terjadi pada saat pemotongan tali pusat bayi lahir maupun pada saat perawatannya sebelum puput (lepasnya tali pusat).
 Masa inkubasinya adalah 3-28 hari, rata-rata 6 hari. Apabila masa inkubasi kurang dari 7 hari, biasanya penyakit lebih parah dan angka kematiannya tinggi.
Kekebalan terhadap tetanus hanya dapat diperolh melalui imunissi TT. Sembuh dari penyakit tetanus tidak berate seseorang atau bayi selajutnya kebal terhadap tetanus. Toksin tetanus dalam jumlah yang cukup untuk menyebabkan penyakit tetanus, tidak cukup merangsang tubuh penderita dalam bentuk zat antibody terhadap tetanus. Oleh karena itu bayi penderita tetanus harus menerima imunisasi TT pada saat diagnosis atau setelah sembuh.
TT akan merangsang pembentukan antibody spesifik yang mempunyai peranan penting dalam perlindungan terhadap tetanus. Ibu hamil yang mendapatkan imunisasi TT dalam tubuhnya akan membentuk antibody tetanus seperti difteri, antibody tetanus temasuk dalam golongan Igg yang mudah melewati sawar plasenta, masuk dan menyebar melali aliran darah janin keseluruh tubuh janin, yang akan mencegah terjadinya tetanus neonatorum.
Imunisasi TT pada ibu hamil diberikan 2 kali (2 dosis) jarak pemberian TT partama dan kedua dengan saat kelahiran, sangat menentukan kada antibody tetanus dalam darah bayi. Semakin lama interval pemberian TT pertama dan kedua, serta antara TT kedua dengan kelahiran bayi, maka kadar antibody tertanus dalam darah bayi akan semakin tinggi, karena interval yang panjang akan mempertinggi respon imunologik dan diperoleh cukup waktu untuk menyeberangkan antibody tetanus dalam jumlah yang cukup dari tubuh ibu hamil ke tubuh bayinya.

TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT. Pada ibu hamil yang mendapatkan Imunisasi tidak didapatkan resiko cacat bawaan ataupun abortus dengan mereka yang tidak mendapatkan imunisasi.

Tanda dan Gejala
·         Bayi yang semula dapat menetek menjadi sulit menetek karena kejang otot rahang dan faring(tenggorokan).
·         Mulut bayi mencucu seperti mulut ikan.
·         Kejang terutama apabila terkena rangsang cahaya, suara dan sentuhan.
·         Kadang-kadang disertai sesak nafas dan wajah bayi membiru.

Penanganan
·         Mengatasi kejang dengan memnerikan suntikan anti kejang.
·         Menjaga jalan nafas tetap bebas dengan membersihkan jalan nafas. Pemasangan spatel lidang dibungkus kain untuk mencegah lidah tergigit.
·         Mencari tampat masuknya spora tetanus, umumnya ditali pusat atau ditelinga.
·         Mengobati penyebab tetanus dengan anti tetanus serum (ATS) dan Antibiotika.
·         Perawatan yang adekuat: kebutuhan oksigen, makan, keseimbangan cairan dan elektrolit.
·         Penderita/bayi ditempatkan dalam kamar yang tenang dengan sedikit sinar mengingat bayi sangat peka terhadap suara dan cahaya yang dapat merangsang kejang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar